Minggu, 13 Januari 2008

sisTem informasi nasionaL

Indonesia sedang merumuskan "Nusantara 21" sebagai konsepsi jaringan
informasi memasuki abad 21. Nusantara 21 dikonsepsikan sebagai "Jaringan
dan Sistem Informasi Nusantara" memasuki abad 21, dimana pada tahun
2001, seluruh ibukota kecamatan akan mampu mengakses jaringan dan sistem
informasi nasional dan bahkan global. Nusantara 21 akan terdiri dari
jaringan superhighway informasi lingkar Jawa, lingkar Sumatra, Lingkar
Kalimantan. Kepulauan dengan kota-kota besar akan menjadi "kota
Multimedia". Pada saat itu diharapkan sudah berkembang aplikasi-aplikasi
pendidikan, kesehatan, iptek, perdagangan, pariwisata, layanan umum,
pemerintah dll.

Langkah-langkah dan kebijaksanaan yang dikembangkan Indonesia diharapkan
akan mengantarkan Indonesia ke tahap dimana Indonesia merupakan salah
satu bagian penting dari masyarakat informasi global.

Kemajuan-kemajuan yang diciptakan memang akan meningkatkan efisiensi
ekonomi dan pemerintahan, menghilangkan isolasi, mengantarkan Indonesia
ke panggung dunia yang berarti persaingan global, saling mempengaruhi
secara global dan benturan-benturan nilai dan kepentingan secara global.

Dalam keadaan demikian, upaya meningkatkan ketangguhan ketahanan
nasional, ketahanan wilayah, ketahanan keluarga dan ketahanan pribadi
sangat memerlukan perhatian serius.

Kita berdoa agar bangsa kita sukses selalu, tanapa aral melintang, amin.

BANK DATA NASIONAL


Menggapai Kesejahteraan Lewat SIN

Informasi yang Tidak ada yang menyangkal betapa besar fungsi informasi. Dari informasi orang bisa menarik kesimpulan, dari informasi orang bisa mengambil hikmah atau pelajaran, dan dari informasi pula orang menjadi terpelajar. Dan, jangan lupa, dari informasi pula orang bisa mengambil kebijakan. Begitu sentralnya fungsi informasi, banyak orang percaya, informasi menjadi prasyarat dan pendukung utama dalam setiap pengambilan keputusan.

Selama bertahun-tahun, lembaga-lembaga pemerintah membangun informasi, lalu menyajikannya kepada khalayak luas, sesuai kepentingan, prosedur dan spesifikasi masing-masing. Informasi yang dikumpulkan bisa saja bersifat kerungan (spatial) maupun bersifat atribut atas suatu obyek informasi. Karena kepentingannya berbeda-beda, informasi yang dibangun setiap lembaga akan berbeda dengan lembaga yang lain. Orang menyebut informasinya bersifat sektoral. Meskipun bersifat sektoral, tiap-tiap lembaga menciptakan identitas unik atas suatu obyek. Akibatnya, satu obyek yang sama bisa memiliki beberapa identitas unik yang berbeda..

Salah satu contohnya adalah sistem penomoran atas sebidang tanah. Oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN), bisang-bidang tanah itu diberi nomor menggunakan Nomor Identifikasi Bidang (NIB). Sebaliknya, Direktorat Jenderal Pajak melakukan penomoran bidang tanah melalui Nomor Obyek Pajak (NOP). Kedua lembaga itu memberikan nomor identitas atas obyek yang sama. Kenyataan ini tidak saja membuat identitas unik menjadi tumpang tindih, tetapi juga menyulitkan proses pemanfaatan informasi secara terpadu.

Beragamnya informasi tanpa keterpaduan ini membawa dampak yang panjang. “Yang paling gawat, hal ini bisa menimbulkan kesalahpahaman informasi,” kata Direktur Pajak Bumi dan Bangunan Ditjen Pajak Suharno. Karena obyek yang sama terdapat informasi yang berbeda. Bukan hanya itu. Pengumpulan informasi akan menjadi tidak efisien karena atas informasi yang sama atas obyek yang sama dilakukan beberapa kali oleh instansi yang berbeda. Karena kepentingannya berbeda, informasi akan bersifat sektoral dan tidak lengkap.

Kondisi semacam ini tidak bisa dibiarkan berlangsung terus. “Sudah saatnya kita menciptakan sinergi informasi,” kata Suharno. Caranya, dengan melakukan keterpaduan dalam basis data. Ini penting, karena keterpaduan dalam sistem informasi akan memberikan sejumlah manfaat. Lembaga-lembaga yang terkait akan dapat bekerja sama dalam memanfaatkan informasi. Ini akan memudahkan dalam pengambilan keputusan. Di luar itu, upaya ini memudahkan dalam melakukan akses informasi, dan memudahkan dalam pembuatan standar pertukaran data berikut pemanfaatannya secara bersama (data sharing).

Oleh karena itu, kata Suharno, sudah saatnya dibangun identitas yang bersifat unik terhadap obyek yang sama. Setiap bidang tanah yang sama misalnya, akan memiliki identitas yang sama pula meskipun dikelola oleh lembaga yang berbeda. Demikian pula setiap personal mempunyai identitas yang sama untuk berbagai kepentingan, meskipun identitas tersebut dikelola oleh instansi yang berbeda. Untuk memenuhi kebutuhan itu, bagi Suharno, keharusan untuk membangun nomor identitas tunggal (single identity number/SIN) sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Dengan SIN, berbagai kepentingan yang berbeda dari lembaga yang berbeda bisa terakomodasi. Dengan SIN, akan sangat mudah dilakukan relasi antara personal dengan obyek yang lain yang memiliki identitas unik. Hal ini akan memudahkan proses analisis. Informasi yang melibatkan data dari berbagai lembaga dapat dengan mudah dilakukan. Ini pada gilirannya akan memudahkan dalam menyajikan informasi-i bersifat strategis...

Sabtu, 12 Januari 2008

TreNd TekNoLogi InfoRmaSi

September 12, 2007

ARTIKEL 1

Tren Teknologi Tahun 2007

26.02.2007

Organisasi-organisasi terus berinvestasi dalam teknologi dan akan terjadi sebuah perpindahan tetap dalam manajemen. Pengguna-pengguna TI terus mengawasi ROI dan TCO dari investasi-investasi TI mereka. Tren 2006 akan berlanjut ke 2007.Bertumbuhnya edukasi TI, pengembangan produk, ERP, CRM, HCM, layanan-layanan software atau bahkan integrasi usaha, semuanya adalah hasil dari evolusi TI dan penggunaannya untuk membangun usaha di seluruh dunia. Indonesia adalah sebuah pelanggan TI yang signifikan di wilayah ini.

Dalam sebuah pasar berkembang seperti Indonesia, konsolidasi menjadi semakin penting dan banyak organisasi TI bergerak menuju konsolidasi usaha. Dengan merger dan akuisisi-akuisisi, menjadi penting bagi perusahaan untuk memastikan integrasi yang mulus dari penggabungan aset-aset keuangan, sistem-sistem dan proses-proses, manusia, teknologi, IPR, produk-produk dan layanan-layanan dari hasil merger ini. Agar hal ini bisa berjalan lancar, organisasi harus mengadopsi sebuah pendekatan service-oriented architecture (SOA).

Seiring dengan persiapan perusahaan Indonesia untuk menghadapi persaingan keras dari perusahaan-perusahaan besar internasional dan dengan komoditas TI dan pengembangan teknologi baru, semakin banyak organisasi telah mulai dengan serius mengeksplorasi penggunaan TI inovatif untuk membantu mereka berkembang. Tahun 2007 ini akan ditandai dengan munculnya dan menjadi dewasanya alat-alat khusus TI seperti solusi software sebagai sebuah layanan, komputasi grid, business intelligence, CRM, dan HCM. Tidak hanya organisasi-organisasi besar yang akan mengadopsi teknologi-teknologi baru ini, bahkan UKM di Indonesia akan memintanya. Peningkatan baru ini bisa diatribusikan ke peningkatan lingkungan usaha yang bersaing dan juga garis batas yang ketat diatur oleh pembuat kebijakan dalam memastikan good governance.

Hasilnya adalah masalah-masalah yang berhubungan dengan kepatuhan, transparansi, dan pembobolan keamanan informasi pun menjadi titik-titik perhatian. Karena semakin banyak perusahaan Indonesia berpartisipasi sebagai penyedia, kontraktor atau pelanggan-pelanggan dalam ekosistem perdagangan global, pengertian akan penggunaan norma-norma kepatuhan global menjadi penting bagi perusahaan-perusahaan.

Saat ini, tanpa melihat di mana perusahaan tersebut berada, jika melakukan usaha dalam skala global, yang sekarang banyak dilakukan perusahaan Indonesia, mereka perlu dimengerti praktik-praktik terbaik dan ukuran kepatuhan yang diadopsi oleh perusahaan di berbagai tempat. Menjadi semakin penting bagi mereka untuk mampu melakukan usaha dengan perusahaan-perusahaan lain di seluruh dunia secara mulus dan bertanggung jawab.

Perkiraan-perkiraan Tren di Tahun 2007
1. SOA dan standar-standar terbuka akan menjadi sebuah feature penting dalam investasi infrastruktur TI yang semakin besar
Sebagaimana perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik dipaksa untuk lebih cepat menjawab tantangan-tantangan persaingan dan pelanggan yang semakin besar, banyak dari mereka akan mencoba menggunakan sebuah Service-Oriented architecture (SOA) sebagai sebuah pembeda usahanya. Dengan SOA, organisasi-organisasi akan memiliki sebuah infrastruktur yang fleksibel dan bisa diadaptasi, yang akan membuat mereka untuk menjadi lebih luwes sekaligus di saat yang sama mengurangi biaya pengaturan lingkungan-lingkungan TI mereka.

2. Organisasi-organisasi akan terus mencari cara untuk mengurangi biaya TI
Organisasi-organisasi dalam berbagai ukuran akan terus mencari cara untuk mengurangi biaya infrastruktur TI usaha mereka. Komputasi grid dengan real application clusters dan sebuah teknologi dan software aplikasi terintegrasi dengan fungsi-fungsi yang spesifik dengan industri dan proses usaha yang bisa beradaptasi akan secara dramatis membantu mengurangi biaya implementasi dan manajemen software.

3. Peningkatan fokus pada Business Intelligence
Business Intelligence (BI) akan terus menjadi sebuah prioritas teknologi bagi CIO-CIO. Sebuah survei Gartner yang dilakukan di awal tahun 2006 dengan sekitar 1.400 CIO menempatkan BI sebagai prioritas teknologi nomor satu.
Sejarahnya, BI selalu “dianaktirikan” dan hanya digunakan untuk analisis yang melihat ke belakang seperti aplikasi-aplikasi pelaporan dan tipe query. Gelombang BI selanjutnya akan digunakan lebih luas dalam organisasi-organisasi dan enterprise mereka untuk menyediakan informasi analisis real time strategis bagi pembuatan keputusan usaha.
Perusahaan akan mendapatkan pemandangan-pemandangan usaha yang lebih lengkap dan tepat waktu dan juga mendorong aksi dan proses yang lebih efektif, melalui kombinasi database dan aplikasi-aplikasi analisis dan juga memasukkan alat-alat BI dalam proses-proses usaha. Organisasi terkemuka di wilayah ini menggunakan alat-alat BI dan aplikasi data warehousing.
Oracle adalah vendor paltform BI stand-alone dengan pertumbuhan tercepat di Asia Pasifik, tidak termasuk Jepang. Menurut sebuah laporan Gartner 15 Januari 2007 baru-baru ini, Oracle mencatat pertumbuhan pendapatan 64,8% di pasar BI stand-alone di Asia Pasifik di tahun 2005, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan pasar rata-rata dalam pasar platform BI stand alone adalah 12,1%.

4. Peningkatan penerimaan dan permintaan untuk software sebagai sebuah layanan
Software sebagai sebuah layanan adalah istilah yang menjelaskan generasi berikutnya dari penghantaran, implementasi dan manajemen software. Semakin banyak organisasi di Asia Pasifik menemukan nilai software sebagai sebuah layanan. Organisasi-organisasi ingin orang-orang TI mereka berfokus dalam aktivitas yang memiliki return on investment (ROI) yang bisa diperlihatkan. Dengan melakukan outsourcing elemen-elemen kunci dari operasi TI mereka ke sebuah penyedia layanan yang sudah berpengalaman, usaha-usaha mencapai efisiensi yang lebih besar, mengurangi pengeluaran-pengeluaran TI ke sebuah biaya bulanan yang bisa diperkirakan dan meningkatkan kehandalan, skalabilitas, dan keamanan sistem TI mereka.
Solusi-solusi yang di-host (software sebagai sebuah layanan atau software as a service) telah mendapatkan banyak perhatian di tahun 2006 sebagai salah satu teknologi yang menjanjikan fleksibilitas dengan set-up yang lebih cepat dan biaya implementasi yang lebih rendah, sementara solusi on-premise terus menjadi sebuah pilihan deployment yang penting. Berkembangnya solusi-solusi yang di-host memberikan opsi bagi pelanggan-pelanggan untuk memilih dari kombinasi-kombinasi hybrid dari kedua solusi di-host (SaaS) dan on-premise untuk memenuhi kebutuhan usaha yang spesifik.

Rabu, 02 Januari 2008

Tugas UTS

Tentang Komputer DNA Dan Masa Depannya

DALAM film fiksi sains "Fantastic Voyage" (1966) dikisahkan tim bedah yang diminiaturkan dan kemudian disuntikkan ke dalam aliran darah pasien. Mereka lalu bekerja dalam tubuh.Meski tak mirip benar, kini ada komputer DNA yang mampu mendiagnosis penyakit sekaligus memberi obat. Ehud Shapiro beserta timnya dari Institut Sains Weizmann, Rehovot, Israel, telah membuat komputer DNA ultrakecil yang mampu mendiagnosis dan mengobati kanker tertentu.

Berikut hal-hal yan berkaitan dengan computer DNA,,Yaitu :

1. Komputer DNA segera akan menggantikan computer biner

Memang benar, computer DNA akan menggntikan computer biner karena computer DNA ini mempunyai ukuran ultra kecil yang mampu mendiagnosis dan mengobati berbagai penyakit contohnya kanker. Alat ini di suntikkan ke dalam aliran darah pasien, mereka lalu bekerja di dalam tubuh..dan computer biologi tersebut akan menjelajahi tubuh pasien untuk mencari sumber penyakit dan sekaligus mengobatinya.


2. Komputer DNA hanyalah impian masa depan

Dapat dikatakan demikian karena pembuatan komper DNA ini hanya bekerja dalam batas-batas keseimbangan larutan garam yang sangat renik. Dan adanya banyak rintangan yang harus dihadapi sebelum menerapkan untuk penyakit sesungguhnya. Dan alat ini bekerja di dalam tabung reaksi dan belum pada aplikasi teknis nya. Jadi, computer DNA ini hanyalah impian masa depan.

3. Banyak vendor masih enggan mengembangkan computer DNA

Dalam mengembangkan computer DNA, rintangan yang dihadapi cukup banyak sehingga banyak vendor enggan mengembangkannya. Rintangan tersebut yaitu dalam pembuatan alat pada computer DNA ini karena pembuatan ini memerlukan biaya yang cukup besar



Tentang Fraud IT Pada Proyek IT yang Bersifat “Tailors Mode”


Fraud IT adalah kecurangan dalam IT tapi tidak tergolong crime dan tidak dapat dituntut secara hukum.


Berikut hal-hal yang berkaitan dengan fraud IT :


1. Fraud IT adalah strategi bisnis

Dapat dikatakan demikian karena bisnis yang sukses dapat dilakukan dalam Fraud IT . Suatu kecurangan IT dapat juga mencerminkan startegi bisnis demi keberhasilannya. Fraud IT dapat merugikan dan menguntungkan. Dalam hal merugikan, fraud IT merugikan bagi orang lain yang terlibat dalam bisnis contohnya pada kliennya sendiri. Dan dalam menguntugkan yaitu keberuntungan pada orang yang melakuakan kecurangan IT karena dia telah mengalami kesuksesan .


2. Fraud IT dapat diatasi dengan ketentuan kontrak kerja

Orang yang berusaha ingin melakukan kecurangan pasti akan ketahuan juga. Contohnya seseorang yang ingin melakuakan bisnis dengan orang lain maka ia harus teliti dalam surat kontrak/perjanjian kerja. Ditakutkan adanya fraud IT dalam bisnis tersebut. Ketelitian inilah yang dapat menghindari kecurangan IT. Banyak perusahaan yang tertipu akibat fraud IT ini. Dan perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan.


3. Fraud IT dapat terjadi karena kerja sama staf internal perusahaan klien

Selain dampak dari fraud IT yang telah diterangkan pada no. 1 dan 2. Hal ini adalah penyebab IT yang utama. Kecurangan seperti inilah yang menyebakan vital bagi kliennya. Karena kecurangan ini bermula pada adanya kerja sama staf internal pada perusahaan klien. Dengan pengenalan pada staf klien, maka seseorang yang melakukan fraud IT dapat mudah mengetahui unsure-unsur yang terkandung didalamnya. Yang berupa keuntungan atau kerugian perusahaa. Dan dengan mudah fraud IT akan terjadi.

Komputer DNA, Dokter Masa Depan






DALAM film fiksi sains "Fantastic Voyage" (1966) dikisahkan tim bedah yang diminiaturkan dan kemudian disuntikkan ke dalam aliran darah pasien. Mereka lalu bekerja dalam tubuh.Meski tak mirip benar, kini ada komputer DNA yang mampu mendiagnosis penyakit sekaligus memberi obat. Ehud Shapiro beserta timnya dari Institut Sains Weizmann, Rehovot, Israel, telah membuat komputer DNA ultrakecil yang mampu mendiagnosis dan mengobati kanker tertentu.

Alat, yang saat ini hanya bekerja di dalam tabung reaksi, dalam waktu dekat akan dipakai dalam aplikasi klinis. Kelak komputer biologi tersebut akan menjadi perintis obat- obat cerdas yang menjelajahi tubuh sekaligus membetulkan penyakit di tempatnya.

Logika komputer DNA sama dengan logika komputer pribadi/PC. Keduanya dapat diprogram untuk mengolah masukan tertentu dan menghasilkan luaran yang diharapkan. Perbedaannya, komputer DNA punya kecepatan dan keakuratan perhitungan jauh lebih tinggi.

Komponen penyusun komputer DNA adalah materi genetik yang diketahui urutan basanya. Seperti diketahui bahwa urutan gen secara intrinsik mempunyai kemampuan inheren untuk mengolah informasi layaknya komputer. Oleh karena itu triliunan mesin-mesin biomolekul-yang bekerja dengan ketepatan lebih dari 99,8%-itu, dapat dikemas dalam setetes larutan.

Komputer DNA-menggunakan untai nukleotida sebagai masukan data, dan molekul biologi aktif sebagai luaran data-dapat menghasilkan sistem kendali logis dari proses-proses biologi. Mesin ini bahkan mampu mengerjakan soal-soal matematika.

Komputer beroperasi pada konsentrasi mendekati satu triliun komputer DNA per mikroliter, terdiri dari tiga modul yang dapat diprogram. Modul pertama adalah modul komputasi (otomata molekul stokastik). Modul kedua adalah modul masukan, misalnya kadar mRNA spesifik atau mutasi titik mengatur piranti konsentrasi molekul, dan karenanya probabilitas transisi otomata. Terakhir adalah modul luaran, yang dapat mengendalikan pelepasan molekul DNA untai tunggal pendek.

Komputer DNA memiliki tiga segmen utama yang bekerja otomatis. Segmen pertama bekerja mengindera tingkat senyawa-senyawa abnormal, seperti yang diproduksi sel-sel kanker. Fungsi segmen ini mirip komputer yang dijalankan dengan algoritma sederhana.

Deteksi kanker prostat misalnya. Jika kadar dua molekul mRNA (RNA pembawa pesan, membantu membuat protein dari informasi dalam gen) PPAP2B/fosfatidat fosfatase tipe 2B dan GSTP1/Glutation S-transferase Pi berada pada tingkat di bawah kadar normal, dan kadar mRNA lain (PIM1/onkogen manusia dan HPN/hepsin-protease transmembran) meningkat, di sanalah ada sel-sel kanker prostat.

Saat segment komputasi/ analitik ini "memutuskan" adanya kanker, ia memerintahkan segmen kedua untuk melepas segmen ketiga yang merupakan obat antikanker (berupa DNA antisens).

Segmen kedua menginformasikan piranti keras enzim untuk memotong untai DNA pada daerah yang sudah dikenal di segmen ketiga. Untai tunggal segmen ketiga yang lepas ini menekan aktivitas gen kanker prostat.

Sejauh ini, komputer DNA hanya bekerja dalam batas-batas keseimbangan larutan garam sangat renik. Banyak rintangan yang harus dihadapi sebelum menerapkan untuk penyakit sesungguhnya.



Sebagai Menteri Departemen Perencanaan Dan Pengelolaan SI Nasional


Apabila saya menjadi atau menjabat sebagai menteri Departemen Perencanaan dan Pengelolaan Sistem Informasi Nasional dan diberikan uang 1 triliyun, maka :

Saya akan melakukan pengembangan internet ke seluruh daerah Indonesia. Mungkin sebagian kecil suatu daerah telah menerapkan internet tetapi itupun belum berupa peralatan media yang dibutuhkan. Contohnya pengiriman komputer yang sangat terbatas. Dilain pihak, dipelosok daerah seperti pedalaman di Irian Jaya, Kalimantan dan Sulawesi harus diterapkan pembelajaran komputer itupun dari SD (Sekolah Dasar) sampai Universitas (Perguruan Tinggi). Dan adanya media computer yang dibutuhkan, maka Negara kita akan maju. Oleh karena itu saya akan mengirimkan banyak paket komputer dan fasilitas-fasilitasnya ke semua daerah Indonesia walaupun daerah pelosokpun. Dan diterapkannya pemasangan Internet. Agar rakyat Indonesia bisa mengerti penggunaan komputer dan fungsi dari komputer tersebut. Jika pengeluaran saya masih ada sisa dari 1 triliyun, maka saya juga akan mengirimkan guru komputer professional ke daerah yang belum adanya pengajar tersebut. Agar terdapatnya pemerataan pembagian tersebut……


Demikian ulasan dari saya,,maaf jika ada kesalahan,,, Terima Kasih Pak,,,





Selasa, 18 Desember 2007

BluE BooKs IcT IndoNesia


Mengapa Blue Book?
Industri ICT Indonesia membutuhkan SDM sampai sekitar 500,000 orang di tahun 2010
Perlu usaha yang besar (masif) dari lembaga pendidikan namun perlu tetap sesuai dengan kebutuhan kompetensi di industri
Perlu panduan kurikulum generik dan mekanisme assessment untuk digunakan lembaga pendidikan
Perlu inisiatif dan program untuk memastikan kecukupan pasokan SDM ICT
Panduan ini dibuat dalam Blue Book yang direvisi setiap tahun
Rancangan Isi Blue Book

Bagian I: Estimasi Kebutuhan SDM ICT s/d 2010
–Kualitatif: Kompetensi
–Kuantitatif: Jumlah
Bagian II: Kinerja Saat ini
–Lembaga Pendidikan Dan Pelatihan
–Kapasitas Pertahun
Bagian III: Rekomendasi
–Kurikulum Generik
–Assessment

Bagian IV: Usulan Action Plan
–Inisiatif
–Program

Model Pembuatan

Estimasi Kebutuhan

IT Enabling Job: Offshore ICT Job
–3.3 juta lapangan kerja ICT offshore s/d 2015
–Nilai gaji136 milyar USD
IT Enabling Job: Domestic Market
–Est. 1 milyar USD tahun 2002
IT Enabled Job
–Per kantor 10 pekerja: 1 admin dan 8 IT operator

Ekspor Estimasi Untuk Kebutuhan
2002
2004
2006
2008
2010
Annual Growth
10%
20%
55%
70%
70%
Target Produksi (Juta $)
500.00
660.00
1,108.80
2,835.76
8,195.33
Produktivitas ($/SDM)
25,000
25,000
25,000
25,000
25,000
Target Total SDM
20,000
26,400
44,352
113,430
327,813

Kebutuhan Generik SDM

Komposisi dalam IT Enabled Office

Setiap 10 pekerja
–9 Operator
–1 Adminstrator, Spesialis dan Maintainer
Setiap 100 Pekerja
–90 Operator/Content Provider
–5 Spesialis Aplikasi
–3 Adminsitrator
–1 Network Manager

Komposisi Dalam IT Enabling Office

Mirip dengan IT Enabled Office, dengan pengecualian bahwa operator adalah software developer
Operator:
–Project Manager
–System Analysts and Designers
–Specialists
–Programmers
–Testers
–Dokumenter
Kapasitas Lembaga SDM ICT

Akademis

–ITB, UI, ITS, STIKOM, Universitas Petra, Universitas Pelita Harapan, Universitas Bina Nusantara, Universitas Gunadarma, STT Telkom, UGM
Lembaga Pelatihan Swasta
–Kursus-Kursus, Pelatihan
Lembaga Pelatihan Vendors
–Microsoft, Hewlett-Packard, SUN Microsystems, Cisco, Oracle, IBM, Schlumberger
Kurikulum Generik: Operator Office
Kompetensi, al:
–Dapat menggunakan personal computer
–Dapat menggunakan aplikasi word processing
–Dapat menggunakan aplikasi spreadsheed
–Dapat menggunakan aplikasi database
–Dapat menggunakan aplikasi presentasi
–Dapat menggunakan fitur-fitur advance dari sebuah aplikasi
–Dapat mengirim dan mengambil informasi dari internet menggunakan browser dan email
–Dapat membuat dokumen mark-up menjadi spesifikasi
Contoh: ICA-99 Qualifications
Certificate I in Information Technology ICA10101
Certificate I in Information Technology (E-Consumer) ICA10201
Certificate II in Information Technology ICA20199 lCertificate II in Information Technology (Applications) ICA20201
Certificate III in Information Technology (Software Applications) ICA30199
Certificate III in Information Technology (General) ICA30299
Certificate III in Information Technology (Network Administration) ICA30399
Certificate IV in Information Technology (Client Support) ICA40199
Certificate IV in Information Technology (Database Administration) ICA40299
Certificate IV in Information Technology (Network Management) ICA40399
Certificate IV in Information Technology (Multimedia) ICA40499
Certificate IV in Information Technology (Technical Support) ICA40599
Certificate IV in Information Technology (Programming) ICA40699
Certificate IV in Information Technology (Systems Analysis and Design) ICA40799
Certificate IV in Information Technology (Helpdesk) ICA40801
Certificate IV in Information Technology (Telesales) ICA40901
Certificate IV in Information Technology (Website Administration) ICA41001
Certificate IV in Information Technology (Website Design) ICA41101
Assessment

Testing untuk memverifikasi kompetensi
Contoh
–Kompetensi:
Dapat menggunakan aplikasi word processing
–Assessment:
Pilih sebuah naskah dokumen secara acak (misalnya sebuah surat atau sebuah halaman buku)
Minta peserta untuk menduplikasi naskah tersebut secara presisi menggunakan komputer, word processing, dan printer dalam waktu yang singkat
Verifikasi ketepatan hasil dan waktu yang diperlukan
Program dan Inisiatif
Berisi usulan-usulan yang perlu dilakukan
Tipe Inisiatif
–Bersifat mentrigger
–Dilakukan oleh tim kerja
–Contoh: Penyusunan Kurikulum Basis data
Tipe Program
–Bersifat memecahkan suatu masalah/kebutuhan
–Dilakukan oleh Badan/Institusi Pelaksana
–Memiliki anggaran yang signifikan
–Contoh: Pelatihan Instruktur (Training for Trainers)
Masukan Yang Diperlukan
Daftar job dan kompetensi, serta estimasi kebutuhannya: Industri, Lembaga Pemerintah
Formula komposisi dasar SDM dalam unit kerja
Daftar Lembaga Pendidikan, Program Yang Dilaksanakan, dan Kapasitasnya
Kumpulan Kompetensi, Kurikulum, Training Package, baik dari akademis, profesi, maupun vendors
Pemikiran mengenai mekanisme assessment
Inisiatif dan Program Yang Diperlukan, serta lembaga pelaksana


Daftar job dan kompetensi, serta estimasi kebutuhannya: Industri, Lembaga Pemerintah
Formula komposisi dasar SDM dalam unit kerja
Daftar Lembaga Pendidikan, Program Yang Dilaksanakan, dan Kapasitasnya
Kumpulan Kompetensi, Kurikulum, Training Package, baik dari akademis, profesi, maupun vendors
Pemikiran mengenai mekanisme assessment
Inisiatif dan Program Yang Diperlukan, serta lembaga pelaksana


Komitmen Action Plan


Depperindag, Asosiasi
–Data Industri ICT, trend, beserta estimasi kebutuhan kompetensi SDM
Menkominfo dan MenPAN
–Data Kantor Pemerintah, beserta estimasi kebutuhan kompetensi SDM
Depdiknas, Asosiasi
–Data Lembaga Pendidikan beserta kapasitasnya
–Kurikulum
Asosiasi, Lembaga Profesi, BSN
–Mekanisme Assessment dan Sertifikasi

Menakertrans
–Pencatatan/Registrasi SDM serta penyerapannya
Lembaga Pendidikan
–Pelaksanaan kurikulum
Lembaga Assessment
–Melaksanakan proses assessement
Menristek
–Trend dan body of knowledge teknologi ICT
TKTI
–Mengkoordinasikan keseluruhan upaya


Kesimpulan
Blue Book adalah dokumen tahunan untuk merumuskan perencanaan SDM ICT dalam rangka mendukung pengembangan industri ICT di Indonesia
Blue Book terdiri dari empat Bagian
–Estimasi Kebutuhan SDM ICT s/d 2010
–Kapasitas dan Kinerja Saat ini
–Rekomendasi (kurikulum generik dan assessment)
–Usulan Action Plan
Perlu masukan dan komitmen pelaksanaan